Simulasi Perencanaan Site Outdoor Coverage System Jaringan Radio LTE di Kota Bandung Menggunakan Spectrum Frekuensi 700 MHz, 2,1 GHz dan 2,3 GHz

Nanang Ismail, Innel Lindra, Agung Prihantono

Sari


Long Term Evolution (LTE) dirancang untuk memberi solusi terhadap peningkatan kebutuhan layanan komunikasi yang semakin cepat. Akan tetapi ketersediaan alokasi frekuensi untuk LTE telah penuh, sehingga harus dilakukan pengaturan ulang frekuensi agar teknologi LTE ini bisa digunakan. Ada beberapa opsi mengenai frekuensi yang akan digunakan, yaitu Televisi analog (700 Mhz), GSM (1800 Mhz), 3G (2100 Mhz) dan WiMax (2300 Mhz). Pada makalah ini dibuat suatu simulasi perencanaan site outdoor coverage system jaringan radio LTE menggunakan spectrum frekuensi 700, 2100, 2300 MHz dengan target area kota Bandung dengan luas wilayah 167,7 Km2, terdiri dari 30 kecamatan dan 155 kelurahan agar dapat melayani pelanggan hingga tahun 2014 atau 2018 mendatang. Tahap pertama penelitian ini merupakan pengumpulan data jumlah penduduk dan peta digital kota Bandung untuk diolah hingga diperoleh estimasi jumlah penduduk kota Bandung tahun 2014 dan 2018 serta pembagian tipe area untuk setiap kelurahan. Tahap kedua merupakan analisis nominal RF Planning yang terdiri dari analisis berdasarkan keperluan trafik dan keperluan analisis. Analisis keperluan cakupan dilakukan berdasarkan perhitungan anggaran daya (link budget) serta perhitungan jari-jari sel menggunakan model propagasi outdoor Okumura-Hatta, Walfish-Ikegami dan Standford University Interim. Analisis keperluan trafik didasarkan pada perhitungan kebutuhan trafik dan kapasitas site. Kedua hasil analisis tersebut kemudian dibandingkan dan hasil nominal RF planning yang terbanyak dipilih sebagai dasar perhitungan selanjutnya hingga diperoleh suatu rekomendasi perancangan jaringan radio LTE di kota Bandung. Tahap  ketiga merupakan analisis peletakan site. Dari hasil perencanaan site outdoor coverage system jaringan radio LTE menggunakan frekuensi 2,1 GHz, 2,3 GHZ dan 700 MHz di kota Bandung diperoleh frekuensi yang paling cocok untuk teknologi LTE yaitu frekuensi 700 MHz menggunakan bandwidth 20 MHz, dengan jumlah site 27 buah untuk mencover area kota Bandung.


Kata Kunci


Perencanaan; Propagasi; Site; LTE; Bandung

Teks Lengkap:

PDF


Dilihat:
Sari 2864 kali
PDF 1260 kali

Referensi


Anisah, Ida. Analisis Link Budget Pada Teknologi Long Term Evolution (LTE), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, 2012.

Azis, S.G., Perencanaan Jaringan Long Term Evolution (LTE) Berdasarkan Node B UMTS Existing di Kota Denpasar, Institut Teknologi Telkom, 2011.

Darlis, A.R. Pengukuran Model Propagasi Outdoor dan Indoor Sistem WiMAX 2,3 GHz di Lingkungan Kampus ITB. Prosiding Seminar Radar Nasional 2010., Yogyakarta, 28-29 April 2010., ISSN : 1979-2921, 2010.

Guwindo, D.S. Forecasting Alokasi Spectrum Frekuensi Seluler di Surabaya, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, 2012.

Hidayat, S.W. 4 Skenario 4G di Indonesia. Diakses pada 4 April 2015 dari http://tekno.kompas.com/read/2011/12/27/13162769/ini.dia.4.skenario.4g.di.indonesia.html, 2011.

Prihantono, A. Tren Pengguna Seluler. Diakses tanggal 4 Februari 2015 dari http://agvengeance.blogspot.com/2013/06/tren-pengguna-seluler.html. 2013.

Kurniawan, P. Perencanaan Ulang Site Outdoor Coverage System Jaringan Radio GSM 900 Dan 2100 Di Kota Semarang, Universitas Diponegoro Semarang, 2010.

Pontus, Wijen, Analisis Tekno Ekonomi Implementasi Teknologi Long Term Evolution di DKI Jakarta. Jurnal Sarjana Institut Teknologi Bandung, 2012.

Pramono, C. Pemodelan Kanal SUI Pada Sistem komunikasi WIMAX (Skripsi S1, Institut Teknologi Bandung, 2007.




DOI: https://doi.org/10.15575/telka.v2n1.27-35

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal TELKA terindex oleh :


     moraref logo       Crossref logo        sinta logo     base logo


Onesearch logo     IPI logo      Dimensions logo




Didukung oleh :







Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.